Menghadapi Tantangan Penjualan di Era AI: Peluang dan Strategi untuk Sales
Ringkasan
Dalam video ini, Coach James G membahas tantangan yang dihadapi oleh tenaga penjual di era kecerdasan buatan (AI) dan bagaimana mereka dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kinerja penjualan. Diskusi mencakup pentingnya adaptasi, penggunaan alat seperti chatbot, dan strategi untuk tetap relevan di pasar yang terus berubah.
Poin Utama
- Tantangan Penjualan: Penjualan face-to-face sudah sulit, apalagi melalui platform digital seperti WhatsApp. Banyak yang khawatir profesi sales akan tergantikan oleh AI.
- Peluang dari AI: AI dapat digunakan sebagai alat untuk membantu sales, bukan sebagai pengganti. Misalnya, chatbot dapat menjawab pertanyaan rutin dari pelanggan. Untuk lebih memahami bagaimana AI dapat diintegrasikan dalam strategi bisnis, lihat juga ringkasan tentang Unlocking Business Growth: Mastering AI Strategies for 2025.
- Identifikasi Pertanyaan Umum: Sales dapat mengidentifikasi pertanyaan umum yang sering diajukan oleh pelanggan dan memprogram AI untuk memberikan jawaban terbaik. Ini sejalan dengan konsep yang dibahas dalam Unlocking Passive Income: Your Ultimate Guide to Affiliate Marketing with ChatGPT, di mana penggunaan AI untuk interaksi pelanggan sangat ditekankan.
- Adaptasi dan Pelatihan: Sales harus beradaptasi dengan teknologi baru dan melatih diri untuk menggunakan alat seperti ChatGPT untuk meningkatkan efektivitas penjualan. Untuk lebih dalam tentang penggunaan AI dalam konteks penjualan, Anda bisa merujuk pada The Future of Business: Leveraging Autonomous AI Agents.
- Strategi Penjualan: Penjualan bukan hanya tentang memberikan informasi, tetapi juga tentang membangun hubungan dan menciptakan rasa penasaran di antara pelanggan. Ini penting untuk memahami bagaimana membangun hubungan yang kuat, yang juga dibahas dalam Unlocking Profits: Making $220,000 with AI-Generated TikTok Videos.
- Mindset Positif: Sales harus fokus pada peluang, bukan ancaman. Dengan memahami pasar dan beradaptasi, mereka dapat menemukan cara baru untuk sukses.
FAQ
-
Apakah AI akan menggantikan tenaga penjual?
Tidak, AI dapat digunakan sebagai alat untuk membantu tenaga penjual, bukan sebagai pengganti. -
Bagaimana cara menggunakan chatbot dalam penjualan?
Chatbot dapat diprogram untuk menjawab pertanyaan umum dari pelanggan, sehingga menghemat waktu tenaga penjual. -
Apa yang harus dilakukan tenaga penjual untuk tetap relevan?
Tenaga penjual harus beradaptasi dengan teknologi baru dan melatih diri untuk menggunakan alat digital. -
Mengapa penting untuk membangun hubungan dengan pelanggan?
Membangun hubungan dapat meningkatkan kepercayaan dan loyalitas pelanggan, yang penting untuk penjualan jangka panjang. -
Apa yang dimaksud dengan "mindset positif" dalam penjualan?
Mindset positif berarti fokus pada peluang dan solusi, bukan pada ancaman atau tantangan yang ada. -
Bagaimana cara mengidentifikasi pertanyaan umum dari pelanggan?
Tenaga penjual dapat mencatat pertanyaan yang sering diajukan selama interaksi dengan pelanggan dan menggunakan data tersebut untuk memprogram AI. -
Apa manfaat menggunakan alat seperti ChatGPT untuk tenaga penjual?
ChatGPT dapat memberikan jawaban yang cepat dan relevan untuk pertanyaan pelanggan, membantu tenaga penjual dalam proses penjualan.
Jualan face to face aja susah closing loh. Apalagi lu jualan lewat WA. Sehebat apa sih lo? Menurut saya
the closing. Kita kasih solusi. Coach James G mampir lagi ke sini. Hai say. Thank you very
much. Senang sekali. Yes. Iya. Kenapa? Karena banyak yang mengancam apakah posisi atau profesi sales akan
digantikan oleh AI. Karena kita pengin bantu teman-teman semua terutama AI ini kan dijadikan
sebuah satu peluang ya. Aduh aku bingung nih mau kerja apa lagi. Ya udah deh gua ngelamar sales yang penting closing
jualan. Tahunya perusahaan ini pokoknya target oke gua bisa deh mental lu udah majuin aja ya. Kalau profesi-profesi
yang lainnya kan mau dijadikan aji mumpung enggak agak berat kan umumnya kan begitu umumnya. Umumnya kita tidak
merendahkan posisi sales ya. Ya kan kita coba aja ngelamar sales sales sales yang penting jualan. Tapi nyatanya sekarang
ini kan AI udah wow. Apalagi di China juga udah mau bikin pabrik besar AI. Lihat beritanya kan 5 tahun mendatang
41% perusahaan akan digantikan pekerjanya dengan AI ya. Oke. Apakah sales juga bisa digantikan dengan awal
mulanya muncul chatbot di WA? Ya kan Anda kan pakar sales dunia. Bagaimana nih kondisinya? Karena kita
pengin bantu mereka untuk keluar dari kemiskinan. Ini menarik sekali. Yuk kita bahas ini ya. Ini bahas ya. I ya. Ee
sebenarnya semua pekerjaan yang sifatnya rutin akan dan bisa dan mestinya digantikan oleh AI. Oke. Termasuk sales.
Termasuk sales. Eh sales itu ada bagian-bagian rutinnya kan ya. Ee misalnya kita menawarkan satu produk,
apapun produknya kurang lebih lima pertanyaan yang pertama dari pelanggan bolak-balik itu-itu aja kan. Oh iya.
Coba contoh-contoh aku pengin ke ke recall aja coba. C. Oke, misalnya kita ada program training untuk para remaja
public speaking. Oke, ya. Nah, orang tua pasti tanya kan ee anak saya usia segini bisa enggak ikut pertanya ee
trainingnya? Oke. Anak saya orangnya introvert loh, bisa enggak? Anak saya enggak suka bergaul sama orang loh, bisa
enggak? Anak saya sudah jago public speaking, kenapa dia harus ikut program ini? Oke. Ee ini dari seharian enggak
bosan tuh ya. Nah, ee ini seharian nanti gimana cara membagi kelompoknya? ee apakah mereka akan dapat praktik? Gimana
praktiknya kalau 50 orang satu kelas? Oke. Ee bagaimana kalau tengah-tengah anak buah saya, anak saya enggak mau
ikut ee apakah bisa dapat diskon? Itu sudah 10 pertanyaan tuh bolak-balik itu-itu aja kan. Kalau kita
sudah bisa identify the first 20 questions kan kita bisa program ke AI-nya. Ini loh jawaban yang terbaik.
Dan kalau kita sudah kasih dia jawaban terbaik, siapapun tanya dia akan berikan pertanyaan yang terbaik, jawaban yang
terbaik, Ben. Beda sama orang sales. Orang sales itu kadang-kadang sudah diajar terbaik, belum tentu dia kasih
yang terbaik. Tergantung mood-nya, tergantung daya serapnya, tergantung ee nada dari ibunya. Ibunya nadanya
menyenangkan, dia kasih jawaban yang bagus. Ibunya nadanya menyebalkan, dia kasih jawaban yang tidak enak. Betul.
Eh, A enggak ada emosinya. Enggak feeling saya ngobrol sama CPT, dia enggak pernah emosi ya. pernah
marah. Saya juga cuma C bikinnya jengkel, malah kita yang jengkel. Kenapa dia enggak marah-marah? Iya iya i. Tapi
so if you ask me, semua pekerjaan yang sifatnya rutin bisa digantikan dengan AI dan menurut saya hasilnya lebih bagus
daripada orang. Oke. Waduh. Nah tadi kita lihat di layarnya 41% pekerjaan ee akan bisa digantikan dengan AI. Oke.
Jadi buat kalau saya adalah orang sales, saya akan lihat 40% perusahaan itu ee persen pekerjaan ee sales di perusahaan.
Perusahaan seperti apa yang akan digantikan 59% itu di mana ya? Gua akan cari 59%. Gua enggak takut dengan 41%.
Enggak takut. Gede loh angkanya, Coach. Ya, if you are in the 41% you are worried. But if I know where the 41%
will be in five years, I will move to that 59%. And in five years time, I'm safe. Hm.
Tapi kalau saya sudah tahu 5 tahun ke depan 41% itu akan tergantikan dan saya tetap di 41% itu tanpa sadar dan geser,
yang salah siapa? Ya kitanya sih. Iya. Sudah tahu 5 tahun sebelumnya dikasih tahu.
Iya. juga ya. Iya ya. Iya kan? Selalu cari peluangnya bukan cari ancamannya. Manusia tuh psikologisnya pasti ancaman
yang diperhatikan ya. Aduh aduh aduh aduh gimana ya? Gimana ya? Eh halo. 59% lebih besar dari 41%. Kok susah amat?
Kalau untuk chatbot reply dan lain sebagainya anggaplah kita sudah tahu peluangnya 59% misalnya.
Oke, ini kan udah datang saya tahu chatbot. Tahunya mah udah lama ya, tapi tahunya ter
termonetisasi detailnya apa segala macamnya kan mungkin pasca COVID. Karena beberapa saya difollow up juga sama
orang-orang itu karena kan ada yang kena layof apa segala macamnya gitu kan. karyawan sudah pada pulang kampung di
rumah ya enggak melulu dari orang yang kena PHK-nya karena memang di cut gitu ya pas COVID kemarin. Tapi
perusahaan-perusahaannya terpaksa harus ee terpaksa harus ditinggalkan karyawannya karena memang dia ah gua
cari aman deh gua ke kantor bahaya nih PPKM nih apa segala macam virus apa segala macamnya. Oke. I di hire juga
udah enggak bisa karena dia enggak mau kerja gitu. Enggak ada yang mau ngelamar karena COVID ya udah dia pakai chatbot.
Oke. Yes. Ini kan sama aja kayak sales juga ya. Iya. chatboard itu e mewakili orang sales di bagian-bagian awal dari
sales prosesnya kan. Oke ya. Ee justru kalau saya lihat banyak perusahaan yang masih belum pakai chatboard. Oke. Masih
oke belum. Nah kalau saya adalah orang sales di perusahaan itu, saya akan make a list of all the questions, make a list
of all the inquiries, make a list of all the objections. H. Dan saya akan tanya ke CG
GPT. Bisnis saya adalah begini, produknya adalah begini, benefitnya adalah begini, kelebihannya adalah
begini, produk kompetitor, harga kompetitor ada gini gini gini gini. Berdasarkan ini informasi semua. Kalau
orang bilang mahal, bagaimana cara saya respon? Cek GPT akan kasih saya jawaban yang terindah. Gua pakai itu aja. Udah.
Oh, jadi bukan menjadi musuhnya orang sales. Jadi tools. Heeh. Mumpung di perusahaan saya belum orang pakai. Jadi
saya akan kelihatan paling jago. Iya juga ya. I kan. So at this moment although we are talking about chat GPT
lah belum sampai AI. Tapi AI kan chat GPT adalah bagian dari AI ya. Oke. Walaupun semua orang sudah tahu tentang
chat GPT banyak orang pakai chat GPT untuk iseng-iseng ngobrol-ngobrol kan. Iya banyak. Oke gua pengin tahu nih
senakal apa cek GPT-nya. Betul ya. Tapi buat orang sales CBT bisa pakai tool jadi tools kan. Kalau orang bilang mahal
saya harus jawab. Kalau dia bilang kompetitor produknya segini, saya harus jawab gimana? Yang penting saya kasih ke
Cek GPT selengkap informasinya, respons yang dia ajarkan kepada saya yang kemudian saya bisa pakai waktu saya
ketemu customer itu keren-keren banget semua kan. So, you see many sales people are saying
it's a problem padahal di handphone-nya ada bisa diinstall chat GPT answer on the spot. Ah, untung mereka masih belum
tahu rahasianya. Kalau mereka sudah tahu trainer seperti kita enggak laku. I ya. Berarti yang diasah adalah
skill prompting ya. Skill prompting ya. Skill promptingnya. Because dari zaman dulu when you ask the right questions,
you get the right answers kan. Oh. Nah, sekarang kita get the brilliant answers. Wow. Wow. Jadi buat saya eh 5 tahun ke
depan ya eh sementara 5 tahun ke depan ini orang sales harus mulai latih menggunakan chat GPT sebagai tools. Hm.
itu akan memperkuatkan kemampuan dia kan. Oke. Satu tadi kita bilang ee banyak perusahaan sudah pakai chatboard.
Oke. Nah, saya ingin tahu nih dari chatboard ini dari 100 inquiry yang lewati chatboard akhirnya berapa yang
beli? Waduh kita hitung 10% aja. Kita hitung 10% ya. Jadi lewat chatbot lewat filter 10%. Hm. Berarti saya kembali ke
perusahaan, Pak. 90% itu lewat chatboard enggak beli loh, Pak. kasih database ke saya dong. Saya kontak mereka. Hm.
Mungkin orang-orang itu tidak nyaman dengan robot. Betul. Hm. Dia tinggal udah tiga pertanyaan. Enggak nyamanlah.
Ini bukan orang yang ngomong. Ngomong tinggalin betul. Heh. Itu orang loh itu. Ya. Dia enggak nyaman sama robot. Eh,
gua kan orang. He. Jadi saya telepon aja 90% itu. Pak, ini saya orang, Pak. Kemarin dilayani robot ya, Pak. Enggak
zaman ya, Pak. Ya, saya orang nih, Pak. Yuk, kita ngobrol. Dan dari 90% itu yang dasarnya sudah masuk ke funel enggak
lolos sampai ke closing. 90% gugur dasarnya dia berminat kan maka dia masuk ke funel. Oh, saya tangkap lagi dong.
I I ya. Itu peluang kan. Oh oke. Iya juga ya. Mereka pasti tahu kalau ini robot mereka tinggalin. Iya.
Ya, ada orang sampai tiga pertanyaan udah enggak nyaman kan? Iya. Ketahuan ya. Ketahuan robot enggak nyaman. Follow
up-nya gimana? Ah, follow up-nya saya minta cek GPT bantu nih. Saya perusahaan ini jual ini, kita lewat ini produknya
gini 90% ini setelah ditanya tiga kali enggak mau lanjut karena robot ya. Nah, saya mau follow up gimana kata-kata
pembuka. Cek JPT kasih tahu saya. Oke. Oke. Jadi bukan menggerus ya, bukan sales itu ya. I. Tapi kalau
perusahaannya kita ngomong sekarang audiensnya adalah bisnis owner misalnya, bosnya atau manajernya apa segala macam,
berarti harus kita edukasi dong ke mereka. Bukan oke cut sales-nya. I mereka enggak bisa dapat kerjaan lagi.
Ya udah sekarang diganti sama eh CGPT gitu untuk ngebalesin chatbot atau si customer yang masuk. Saya kira di
Indonesia dua-dua harus berjalan karena ada market yang cukup progresif. Ada ada customer ya. Ada market yang cukup
progresif. Ee kita lihatlah kita ke fast food ya, anak-anak muda itu pesan makanan kan dari panelnya itu. Iya ya.
Tapi yang yang sudah lebih usia 50-an tetap pergi ke counter kok. Iya betul kan? Nah jadi ada dua market. Satu
market yang melalui chatboard lah nyaman. Satu market yang enggak nyaman tetap mau ngomong sama manusia.
Oke. Oke. Ada banyak orang sudah beli dari online, tapi banyak orang masih ke toko. Iya. Ada usia-usia tertentu dia
mau beli lewat online, tapi dia suruh anaknya yang pesan. Iya. Karena dia enggak ngerti. Hah. That is a market.
So, there is a market for both. E Indonesia. Market belum saking progresifnya sampai 100% bisa geser ke
teknologi. Masih ada 50% at least yang masih mau manual.
Eh, iya kan masih ada 50% yang masih mau manual. Jadi, that is still a market for the human sales person lah. Ini masih
masih bisa diasa. Berarti tergantung gini, kalau aku ngambil kesimpulan berarti ada dua dua apa ya? Dua entitas
atau mungkin dua faktor lah di sini. Ada sales-nya, ada bosnya. Iya. Apakah keduanya atau mungkin masing-masing yang
harus berubah dan adaptif? kayak misalnya contoh eh sales. Oke, dia harus upgrade nih dengan adanya teknologi,
dengan adanya skill baru berkembang. Orang sudah tahu bahwa banyaknya penawaran sehingga kalau kita nawarinnya
gitu-gitu aja ya ini enggak ada bedanya nih sama yang lain nih. Ya kan? Dan bosnya kadang juga kepentok gini, Coach.
E, sales-nya mau berubah tapi perusahaan itu kehalang sama mindset bosnya yang yes konvensional di situ-situ aja. Nah,
selesai tuh karirnya tuh orang sales. Gerah dia, gerah dia di tempat. Iya kan? Pokoknya target target tercapai KPI
segini gitu. I tapi gimana caranya? Ya pokoknya target ya kondisi sudah berubah ee metode sudah berubah target marketnya
pun sudah berubah tapi bosnya enggak mau berubah. Ses call aja pokoknya. Udah kamu keluar jalan-jalan gitu. I iya iya
itu kasihan. Kasihan saya jujur kasihan dengan orang sales-nya ya. Apalagi sudah bosnya enggan berubah atau
tidak tahu bagaimana harus berubah atau terlalu nyaman untuk berubah, orang salesnya sendiri tidak mengupgrade kan
diri sih. Jadi di kolam yang semakin menyusut orang sales-nya tidak tingkatkan
kompetensi memancing. Oke. Oke. E game over tuh. Tapi kalau bosnya masih belum mau berubah tapi
orang sales-nya sudah upgrade quality-nya. H. Oke. Misalnya daripada door to door saya upgrade cara broadcast
WA saya sehingga memancing respons orang tanya-tanya ke saya daripada saya door to door kan itu produktivitas saya
meningkat menggunakan chat GPT untuk siapkan saya sales script-nya itu kan akan lebih tingkat mutu ya yang yang
tidak tidak lolos funnelnya saya ada cara lain untuk follow up melalui chat GPT lagi teknik-tekniknya gimana. So
kalau saya sebagai orang sales tingkatkan kemampuan saya walaupun di kolam yang kecil hasil penangkapan saya
masih ditingkatkan ya. Heeh. Tetapi paling enak jujur paling enak adalah kalau
bosnya wawasannya tambah luas buka pikiran dan mau lakukan perubahan sehingga kolamnya jadi luas banget dan
kolam itu memfilter mengundang banyak ikan masuk. Tugas dari orang sales kan jauh lebih gampang. Oke kita pecah aja
kalau gitu. Ayo kita pecah satu persatu ya. satu persatu ya dari sales-nya dulu baru kita ke bosnya ya. Sales-nya ee
template yang terjadi adalah ketika sales menawarkan atau menjawab sesuatu ya kelihatan tuh misalnya apakah harus
semua informasi dituang? Kan ada yang bilang juga begitu dia nanya ya kita copy aja chat-nya kita copy aja PDF-nya
detailnya ada di sini kita langsung balas. Tujuannya apa? biar ya dia langsung clear semuanya manfaatnya dapat
apa, informasi dapat apa dan harapannya closing. I atau dipirit-pirit jangan langsung kasih tahu harga, jangan
langsung kasih tahu ini apa segala macam, tapi kan jadi lama ya. Nah, maksudnya ini dua mata pisau nih
sebenarnya dari sal-sel sendiri kita coba pecah sales-nya gimana caranya menepis stigma-stigma yang oke gimana
sih sebenarnya gua nih gua udah jawab kok tetap aja gua dijewer sama bos gua udah jawab kok gitu loh. Iya. I iya.
Oke. Ini fenomena dan strategi orang beda-beda ya. Oke. Kalau saya em pendekatan saya itu adalah look jualan
face to face saja susah closing loh. Apalagi lu jualan lewat WA teks. Saya hebat apa sih lu teksnya? Betul ya. Oke.
Jadi satu eh it is difficult to sell by tax. Oke. Karena ada unsur sungkannya ya. Nah, misalnya kalau saya mau undang
Anda dan saya WA ke Anda dibandingkan dengan I mampir ke your office undang touch-nya beda ya. Kalau saya WA Mas
Deri bisa dengan gampang mam maaf Pak Jadwal saya padat sekali sor enggak bisa hadir ya kan gampang banget kan. Tapi
kalau saya sudah datang sampai ke kantor ngajak apalagi saya bawa rote. H aduh enggak enak ya t jujur gua malas sih
tapi enggak enak ya. Okelah Pak Jim saya hadir dah. Ada unsur itu loh. Ada uns. Oke ya. So
eh sebagai orang sales eh menurut saya the way are is not to sell. The way are no is to sell but not to get the
closing. Oh oke. Oke. Maka kalau si tadi kan kita bilang kalau saya sudah berikan informasi yang paling lengkap semua
sudah semua pertanyaan sudah ditanyakan dan sudah dijawab dengan jelas, Anda akan bilang, "Oke, sudah jelas." Oke,
ya. Jadi, Mas Dari gimana? Ee entah deh saya pikir-pikir kalau saya berminat saya hubungi Anda. Karena saya sudah
tahu. Oh, berarti salah juga ya. Kalau Nah, kalau Anda sudah tahu, Anda berminat hubungi saya, berarti dengan
kata lain Anda tidak perlu saya follow up dong. Lu jangan contact gua ya. Karena kalau gua tahu gua kalau gua gua
mau gua contact lu. Oke, you have already told me and then I follow up. P, Mas Deri gimana? E belum Mas gimana? Kan
gua ada bilang kalau gua mau gua contact lo. Betul kan? Ah, iya. Banyak orang setelah menjawab pertanyaan pelanggan
dengan sepenuh hati kasih selengkap perpustakaan ujung-ujung follow up di gosting kan?
Iya. Follow up di blog kan. Kenapa? I don't need you anymore. Why are you on my back? Oh I don't need you. See. So to
me the is not to sell and hope to get a closing by giving complete information. WA itu adalah teaser.
Ah. Ah, oke teaser. Oke. Ee Pak Deri sudah dapat informasi ini eh informasi untuk
bulan ini. That's it. Oke. E pertanyaan langsung penasaran. Betul. Anda respon.
Ee promosi apa Pak James? James untuk bulan ini? Hah? Pak Deri masih belum tahu. Wow. Belum. Wow. Wow. Pak. Tinggal
berapa hari lagi loh WA nih. Ah, ini gimana nih Pak Dari? Mau tahu enggak? Mau tahu, lu bilang mau dulu nih. Iya
lagi sudah kasih informasi belum? Bikin penasaran pancing ada tambah masuk. Betul, Pak Dari. Gini loh promosinya
untuk bulan ini khusus untuk nasabah-nasabah tertentu akan dapat benefit-benefit ini.
Titik. Syaratnya gimana? Ah, syaratnya agak lengkap agak agak agak apa ee kompleks ya, Pak. Ya. Maka saya mau
jelaskan ke Pak Deri. Kapan Pak Deri ada waktu hari Rabu pagi atau Selasa siang? I'm not gonna tell you anything anymore.
Hah? Let's make an appointment. Eh ini tentang apa nih? Maka saya mau ketemu Pak Deri hari Rabu pagi atau Selasa
siang ini perlu perlu kasih modal lagi atau tambah deposito? Maka dari itu saya menjelaskan ke Pak Deri ini ada
syarat-syarat tertentu hari Rabu pagi atau Selasa siang. I'm not going to tell you anything until we make an
appointment and I see you. Wow. Wow. Wow. Oh wow. Oke. So Iu mau ghosting terserah dah.
Oh iya ya. Aku coba boleh pengakuan dosa. W lah pengakuan dosa. Enggak juga sih. Lebih kepada
mungkin aku bukan pakai ilmu sales yang seperti Anda ajarkan. Iya. Tapi pas mungkin
secara ee mentok di ee psikologis seorang manusia gitu ya. Ya, alhamdulillah kita sering berhasil
ketika kita affiliate sebuah program, oke, affiliate sebuah digital produk gitu ya. E baik itu produk sendiri
maupun produk orang gitu ya. Di DM kita pakai platform many chat yang auto reply komen gitu kan. Kalau kamu mau coba
komen mau gitu dia ketik mau akhirnya robotnya atau sistemnya IT-nya bekerja ee otomatis dia dikirimkan DM. Di DM
baru ada penawaran apa segala macam ya. Kalau kita fullin langsung closing, niat hati untuk langsung payment gateway apa
segala macamnya itu kecil sekali ketimbang kita bilang bahwa kalau lu ngerasa serius jadi kita buat dua layer
gitu ya kan. Kalau lu udah benar-benar pengin berkembang, lu serius untuk berubah gitu kan. Keluar dari zona
kemiskinan lu. Mungkin lu pengin bantu keluarga apapun itulah bahasa-bahasanya kan kita bisa create kan. Ya udah coba
lu yakinkan berarti kalau lu oke di bawah tuh ada button ya gua serius gitu i dia akan ngeklik itu akan lebih tinggi
closing-nya. Kenapa? Karena saya sih mikirnya bahwa psikologis manusia adalah kita pancing dia untuk masuk ke zona
kebutuhannya lebih dalam gitu kan. Enggak langsung kelar brek i oke gua bayar gitu loh. Jadi kayak ada
psikologis. Aku enggak tahu namanya apa Coach. Yang pasti kalau kita kasih dua layer, tiga layer apa segala macamnya
itu seakan-akan secara psikologis manusia bahwa dia tuh kayak mau enggak mau dia kebutuhannya dia butuhnya dari
kayak seakan-akan dari hati dia sendiri. Yes. Kalau lu serius untuk berubah, lu pengin ngajak keluarga lo, lu pengin
punya banyak waktu luang buat keluarga lo gitu kan. Lu bisa banyak waktu main buat sama anak-anak lu apa segala
macamnya. Ya udah lu klik aja tombol di bawah. Ya, gua serius. Iya kan psikologis kan. Ya gua serius deh.
Buruan, buruan, buruan. Iya. Tuh, tuh, tuh. JZ C tangannya. Buruan, buruan, buruan, buruan, buruan, buruan, buru kan
mancing kan. Ayo, ayo, ayo, ayo, ayo. Semua sudah kasih informasi, kita follow up, follow up, Pak, gimana Pak?
Gimana Pak? Gimana Pak? Gimana Pak? Kan pushing. Iya iya ya. I dan semakin push kita. Tapi kalau ayo kalau mau pencet
tombol ini, kalau mau sejahtera pencet tombol ini. Oke. Kalau mau sejahtera, lu serius enggak pencet tombol ini? Untuk
serius, untuk berhasil lu siap enggak komit 3 hari seminggu? Siap. Pencet lagi kan? Ayo, ayo. Semakin dalam semakin
dalam kan. That's selling. Selling is not pushing. Selling is inviting. Kan jago banget nih orang ya
kan dari jas tangan kelihatan. Lu keren lu Coach. Lu keren lu Coach. Wah dahsyat. Iya. Eh, jadi itu yang dimaksud
dengan akhirnya apa sih sebenarnya? Psikologis ya, Mas Suuk? Psikologis atau walaupun lewat chatboard ya itu
seolah-olah ada dialog kan. Heeh. Bukan dicekokin semua kan ya dan kemudian buat keputusan.
Iya. Ada dialog. Ada dialog. Mau enggak? Kalau enggak mau sih enggak apa-apa loh. Gua enggak paksa loh. Malah jadi mau
sih. Mau mau ya kan itu reverse psychology kan. Ah iya mau gua enggak maksa. Nah banyak orang sales maksa itu
kita ya ngomong sih gampang praktiknya kan harus nahan. Jadi saya selalu bilang orang sales ini adalah sales bukan pusat
informasi. Uh. Kalau kita ke mall, kita ke pusat informasi tanya, "Bak, mau beli jeans di mana?" Dia akan kasih informasi
yang lengkap. Bapak naik tangga lewat dua, di sebelah toko ini ada toko ini, ada sana ada jeans. Kalau sana enggak
ada, seberang ada. Lengkap sekali. I terima kasih atas informasinya. And we are gone.
Oke. Tapi kita orang sales, kita bukan mau kasih informasi dan dia hilang. Pusat informasi kita kasih informasi dan
hilang loh. Karena tugasnya kasih informasi. Lu bukan mau dia hilang, lu mau dia
datang. Loh, enggak boleh kasih informasi yang lengkap. Karena kasur manusia kasihlah informasi yang lengkap
dia hilang. Oke, coba kita uji kasus lagi ya. Saya ke mall, ke pusat informasi, Inong. Ke mall apa segala
macamnya pusat informasi. Saya lihat katanya di sini ada coffee shop yang begini begini begini atau cokelat Dubai
yang lagi viral. Di lantai berapa ya, Mbak gitu ya. Oh, nanti masnya naik ada eskalator sebelah sana naik nanti begitu
ada lift di sebelah kanannya tuh di samping toko ini. Iya. Pertanyaan saya iya juga ya. Apakah kita
udah beli cokelat Dubai terus kita balik lagi ke urusan informasi? Makasih ya. Enggak kita pulang-pulang aja ya.
Pulang-pulang aja. Itu yang terjadi dengan orang sales yang terlalu baik, terlalu semangat. Wah. Dia kasih semua
informasi dengan harapan orang bisa dengan segala informasi yang lengkap mempermudahkan Bapak buat keputusan.
Betul. Heeh. Tidak demikian. Oh, berarti hati-hati nih. Jangan sampai salah langkah ya. Boleh catatan penting
nih. Ini video ini harus dipotong nih. Bagian sini kita viralkan di TikTok ya. Hati-hati jangan sampai salah. Karena
itu kan filtering. Setiap pertanyaan kan filter. Iya. Oke. Mau keluar dari itu kondisi Anda mau filter lagi. Lu serius
enggak? Serius. Siap enggak? Siap. Komit jamah. Enggak komit kan filtering sampai terakhir itu murni
itu. Wow. kita lihat ya di studi kasus yang lain. Jadi ada yang sempat fenomenal viral
orang kulit hitam yang berotot morning routin yang nyelupin muka ke s Oh iya asion hole itu kan. Iya iya iya. Saya
sempat komen tuh di punya funneling system. Oke, pakai AI dan platform Mandy Chat punyanya Meta gitu kan namanya ya
Mandy chat tadi. Oke. Dia lagi lari tuh yang sempat ramai kan viral tu As Hall itu saya follow juga terus saya komen
komen brand apa komen apa gitu saya lupa di postingan dia kalau lu pengin iya ee kesuksesan datang dari pola hidup yang
benar, sehat apa segala macam. Saya komen tuh cret akhirnya dia otomatically kirim DM kan. Iya enggak langsung
payment gitu ya memang enggak ada. Iya kan ini masih ada historyya dia nih. Iya. Bahkan enggak masuk langsung ke
sales page-nya loh ya. Enggak masuk ke sales page tuh dia bilang, "Let's do it." I have you had coaching before? Tuh
dia nanya dulu tuh. Heeh. Terus kan habis itu dia nanya lagi detailnya terus sekarang kondisi badan lu gimana gitu
kan. Dipancing tanya akhirnya oh iya benar ya. Gua enggak punya coachnya selama ini nih. Dianggap keresahan di
situ. Oh, berarti salah salah lu kalau lu enggak punya pendamping, pakar nutrisionis bla bla bla bla bla untuk
pola diet lo apa segala macamnya. Wih, terus gimana caranya? Nah, dan proses itu buat kita lebih confident terhadap
dia kan. Gila, dia enggak usah langsung oke come and join my three weeks program. Enggak loh. Dia tanya-tanya
profesional banget ya. Teliti banget dia. Wah, boleh tuh. menganggap saraka langsung dia lebih
superior kan ya. Dia lebih superior, dia lebih teliti. Dia tanya terus, dia enggak mau buru-buru closing.
Ah, dia tanya terus dan itu walaupun kita tahu itu auto responder. Iya. I kita tahu itu auto responder tapi kita
profesional banget ya. Mereka sampai susun auto respondernya seteliti itu ya. Tuh kan. The confidence grows kan
the trust grows. Ini buat anak-anak atau yang lagi sekarang ngambil peruntungan di affiliator atau digital produk
sekarang lagi ramai nih jualan ebook, jualan webinar online apa segala macamnya. Ini kan serupa tapi tak sama
kan afiliator, digital produk apa segala macam. Gaya-gayanya pasti kan pakai otomatis reply funneling lah. Nah, ini
catatan penting nih. Enggak tiba-tiba langsung nyuruh-nyuruh langsung nih bayar sekian. Buruan ayo klik di bawah.
Nah. Nah, itu ciri khas jualan online. Kalau jualan online karena you ask I answer, you ask, I answer. You ask
I answer. Ujung-ujung orang banding harga kan di online itu kalau enggak banting harga enggak bisa jualan. Tapi
kalau ini bukan banting harga, ini building confidence kan. So, ada dua dua dua jalur nih. Dua jalur nih. Iya. See?
So, ee kalau orang sales yang tidak tahu jalur ini, otomatis jurusnya adalah banting harga, kan? Iya.
Karena dia enggak tahu jurusnya. Dan sekali lagi saya bilang, bukan setiap produk, setiap market bisa seperti itu
ya. Tetapi if you understand your market, you know how to do it. H gitu. You have to understand the market,
profile-nya siapa. Kan seperti itu kan. Sehingga kita tahu pertanyaan yang mau ditanyakan kepada si calon pelanggan
kan. Hm. Pernah ada coach e trainer enggak? Ee belum pernah. Oke, awam sudah pernah. Kalau sudah pernah berapa lama?
Why do you stop training and so on kan the the questions will filter dan jalurnya beda-beda kan? Heeh. Iya. Oke.
Dan kalau masuk ke marketplace orang udah mindsetnya udah pengin beli ya, pengin belanja ya. Makanya jualan online
tuh begitu masuk ke dalam sana ya bedanya dia masuk ke TikTok dia enggak pengin belanja tapi kalau masuk ke
Shopee udah pasti M pengin belanja ya. Yes, pengin belanja. Tapi unfortunately belanjanya price comparison paling
murah. Iya. Lagi yang paling murah karena saking mudahnya kita skip dari satu toko ke satu toko kan. Iya ya. Jadi
gampang berat gitu. Tapi kalau kita lewat zalur funneling itu H semakin masuk semakin dalam enggak bisa keluar
ke toko lain loh. Oh iya. Ah, jadi ada jalur jualan online, nasib lu kayak mall, atau jalur funeling.
Oke, masuk. Nah, kalau orang sales lewat WA broadcast bisa masuk ke funeling itu. Oke. Tapi kalau orang sales udah
ketahuan gimana, Coach? Misalnya kayak contoh jual properti diundang buat coffee break apa coffee time tahu enggak
sih? kayak gitu-gitu ya ujung-ujungnya dia juga alah paling entar ujung-ujungnya kita dijualin rumah gitu
kan ya datang ya kita undang ke sini ya gitu sekarang kan banyaknya penawaran jadi kayaknya udah pada tahu tuh
jebakan-jebakan orang sales gitu. Oke. Itu cara mitigasinya gimana ya Coach? Ee kalau sudah tahu dan kita tetap
menyelenggarakan iya berarti kita sudah tahu ee bisa jadi yang sudah tahu banget dan enggak mau sudah enggak datang. Iya.
Oke. Dan yang datang itu antara enggak tahu atau iseng-iseng atau sungkan dengan yang undang. Iya. Maka datang.
Oke. Ya. Jadi kita harus filter nih. Siapa di sini yang datang karena pertama kali datang? Ah, saya. Oke, ini pertama
nih. Ini fresh nih. Oke. Siapa yang datang sudah berulang-ulang sudah tahu jurus kayak ini tetap datang. Ee ya.
Oke, ini dia sudah tahu. Siapa yang datang jujur, enggak ada niat sama sekali cuma datang kena
sungkan. Boleh tanya enggak? Boleh kan? Boleh. Sudah ada filter kan? Boleh difilter tuh masuk filter. Nah, oke.
Ini. Nah, jadi saya tanya nih. Kalau sungkan apakah sama sekali tidak ada kemungkinan beli? Enggak juga. Iya. Oke.
Yang penting datangkan ya. Ee sudah beli berulang-ulang tapi masih datang berarti masih ada kemampuan beli. Oke. Siapa di
sini jujur kata sama sekali enggak niat-niat beli walaupun penawaran yang terlalu sangat bagus, harganya gila,
potensialnya luar biasa, tetap enggak mau. Tolong angkat tangan. Jarang, jarang, jarang. Iya. I kenapa
ya, Gus? Karena barangnya bag Siapa di sini yang barang bagus menguntungkan harga gila-gilaan tetap enggak mau? Mana
ada orang kayak gitu. H kecuali dia benar-benar enggak ada duit kan ya. Eh, selama dia ada duit dia ah gua lihat
dulu dah. Betul kan? Udah balik tuh. Jadi whoever you are, I don't care. Yang penting the thing is good, the price is
affordable, it's very good potential. you will consider right we are all in the same page now oh I have to put you
on the same page. Not put you enggak gua datang iseng-iseng doang gua datang kena sungkan, gua datang lihat-lihat doang.
No, no, no, no. I will put you on the same page first. Right? As long as it's good, it makes money. It's good
potential, good offer, you will consider, right? Let me tell you why it's a good offer. Then we start.
Oh, iya ya. Kalau dipikir-pikir sesungkan-sungkannya dia tetap mau datang itu kan berarti ada sekian persen
sisanya pasti ada ya. Jadi gini, iya juga ya ini saya juga jadi belajar ya terkait filterasi gitu atau mungkin
kurasi apa segala macamnya kan yang kita sibuki ini adalah apa iya dia mau beli ya kan orang-orang yang yang ketahuan
yang enggak beli kan memang dia enggak nanya ya dia lewatin penawaran ini kan tapi ketika dia sudah mulai jawab ketika
dia datang karena sungkan pasti kan ada sisa persen yang memang sebenarnya dia ada kemauan yang kita sibukin tuh
gara-gara langsung kita hakimi bahwa kayak aduh tapi kayaknya susah deh diri emang apa ya dia mau ya dan kita
mempeliharakan dia dengan mindset saya datang karena sungkan Heeh. Jadi saya tahu Anda baru ngaku anda datang dari
dengan sungkan and I appreciate it. Anda datang karena ya datang lihat-lihat aja I appreciate it. Oke. Anda datang karena
enggak ada enggak ada kerjaan lain boleh. Oke. Tetapi sebelum saya mulai presentasi buangkan mindset itu semua.
Selama penawarannya bagus dan menjanjikan dan terjangkau, you will consider right. Right. Oke, let's start.
Oh, boleh ngomong begitu ya. Jadi mindset lu yang sebelum lu datang dan lu bawa ke dalam sini itu kita netralkan
dulu. Tapi memang boleh orang s ngomong begitu boleh. Kenapa enggak? Iya juga sih. Apa salahnya? Kan takutnya kan ya
Allah apa adanya banget. Enggak ya. Enggak apa adanya daripada bohong-bohong. Selama
ini penawarannya bagus, produknya bagus, potensialnya menjanjikan, penawarannya masuk akal dan it's open table. If you
consider it's good, buy. If you don't buy, it's ok. But will you be open to listen to it? Oke. Yes. Aku mau kasih
feedback ini, Coach. Di marketing ada namanya raw unfiltered marketing. Oke. Row mentah, unfiltered tanpa disensor,
marketing ya marketing. Banyak yang ngelakuin kayak begini. Fadil Jedi pernah ngelakuin,
dia bilang, katanya, "Ini, gua mau bikin burger enak nih. Pokoknya bantuin gua ya." Dia nge-vlog gitu di rumahnya,
dikasih ini, kasih ini, kasih ini, apa segala macamnya. singkat cerita ditawarin bapaknya, tawarin adiknya Dila
Jaidi, tawarin kakaknya Hisyam ya atau siapa itu enggak enak kan Islam ya? Iya enggak enak, enggak enak, enak. Udah lu
enggak pantes lu jualan burger kayak begini lu ngeracik aja enggak karu-karuan gitu kan. Wah udahlah.
Akhirnya beberapa hari kemudian dia posting dengan dia Zoom sama Chef Juna sebenarnya enak gimana sih? Dikasih ini
kasih ini. Aduh Fadil enggak begitu gitu kan. Ada di YouTube-nya dia tuh. Alah gimana ya? Masukin itu. Betul. Oke.
Aduh. ngegilingnya enggak begitu. Petinya begini begandana begini begini ada yang jatuhlah rusuhlah di meja
makannya ada yang pecahlah apa segala macam. Ya, singkat cerita jadi sampai magrib akhirnya ditawarin ke kakaknya,
"Enggak, bohong ini bukan bikinan lu. Kok bisa seenak ini? Tawarin ke bapaknya." "Enggak, lu pasti beli ya?
Tawarin ke adiknya?" "Enggak, gua enggak percaya ini. Pasti lu begini-begini bibi yang bikin nih apa segala macam ya, bla
bla bla bla bla set." Enak. Akhirnya enggak lama minggu depannya dia launching antrian panjang pinggir jalan
karena penasaran bahwa ada before after kok bisa yang tadi enggak enak jadi enak semuanya confirm bahwa enggak percaya
itu bikinan Fadil. Itu namanya RAW dari mentah kan. Dan banyak eh influencer atau banyak orang-orang bisnis owner
yang ngelakuin halnya dengan apa? Jujur gua bisa enggak ya? Aduh gagal. Karena ada sisi penasaran psikologis. Apakah
itu yang dimaksud dengan tadi kan coach bilang bahwa udah di hadapannya oke gua jujur lu datang karena sungkan ya udah
lu dengar dulu penawaran gue. Seakan-akan begitu kan. Pasti kan ada ketawa ada mungkin di sini wah bisa aja.
Oke gua tahu lu pasti di sini gua tahu lu pasti akan ngerasa dijualin sama gue. Ya paham ketawa lagi apa segala macam
kan. Udah lu dengerin gua enggak apa-apa kalau mau silakan keluar. Keluar. Iya iya iya. Kok dirasa-rasa santai enggak
tegang. Ya. Iya. Kebangkit ya rasa kayak ingin tahunya ya. Iya. Iya. Jadi ee tidak
khawatir ya dia enggak ngomong nanti ujung-ujung suruh gua makan. Hihiha nanti todong gua beli kan. Jadi jadi
was-was semua kan. I jadi daripada semua was-was tegang tunggu-tunggu tuh kapan nih goloknya keluar nih. Kapan goloknya
keluar nih? Tuh kan. Tuh kan udah mulai nih formulanya sudah keluar tuh. Ah tanda-tanda jadi terlalu hati-hati kan.
Ya udah gua udah tahu lu enggak suka datang. Lu terpaksa datang. Lu datang karena sungkan, lu datang karena bini lu
mau datang lu ikut. Ya udah enggak apa-apa gua juga senasib. Yuk kita bahas. Wah keren banget lagi. Iya kan?
Nah seperti tadi itu itu burgernya ya kan. Akhirnya yang bikin antri adalah ini loh begua ya yang tadi enggak enak
banget sekarang how to sun sing pink tuh ya. Oke ya. Penasaran kan? Penasaran kan? Ayo
ayo lu mau coba enggak? Ayo ayo ayo tuh. Iya. Orang jadi iya kenapa bisa begitu ya? Kenapa bisa begini ya? Marketing is
not selling is not pushing selling is entising and a good sales person never has to push. A weak sales person has to
push because he does not know how to entize and his rate is very low. Rate of success very low. Kerana dia push. Dan
dia push itu kerana kalau sudah push bukan demi pelanggan tapi demi kepentingan dia capai target. Oh iya
benar. Kalau sudah push demi dia capai target udah enggak ini lagi apa istilnya enggak bukan demi saya sekarang enggak
utentik lagi ya. He. Oh. Jadi nah itu yang ee sering disalah ajarkan karena dia orang sales itu did terdorong oleh
target dan terdorong ya dia terdoronglah bahkan motivasinya saking tinggi dia kejar.
Iya. Motivasinya sakit tinggi. Dia kejar, kejar, kejar karena motivasinya tinggi. Tapi motivasi yang tinggi itu
disalahgunakan. Jadi menjadi kejar. Wah. Saking termotivasi, saking semangat tinggi, semakin niat mau capai target,
semakin dihindari pelanggan. Keren, Coach James ini gua rasa kita setuju ya, Teman-teman ya, dalam hal ini
kalau kita perbaiki gimana cara metode kita follow up ya kan kita tahulah bahwa kita kita banyak kurang ilmu lah dalam
hal ini. Jadi kalau lu rasa bahwa ini bermanfaat, lu share ke teman-teman lu atau mungkin bisnis owner bisa aja atau
bosnya manajernya share. Coba kita sama-sama belajar di sini gimana caranya kita keluar dari zona keterpurukan ya
kan. Kita bangkit bareng-bareng teman-teman semua sehingga kita juga bisa banyak waktu luang buat keluarga.
Share ke teman-teman kita atau mungkin anak buahnya ini kalau tayangan ini bermanfaat gua rasa si ini sangat
bermanfaat sekali ya. Gimana cara ilmunya apa segala macamnya terutama bahwa sekarang makin ke sini makin makin
luar biasa tentang fenomenal perang dagang atau perang tarifnya Amerika dan China. Yes. Oke. Nah, kita kerucutin aja
mengenai sales gini, Coach. Yes. Ee kita tahu bahwa di luar sana banyak pasar kayak seakan-akan kebagian menjadi dua.
Tadinya tiga. Ada menengah ke bawah, ada menengah dan atas gitu ya. Sekarang menengah tuh udah sering banget dibahas
sama YouTuber-YouTuber. Menengah tuh udah hilang. Oke. Benang-bending tuh udah enggak udahlah gitu lah ya. Tinggal
sisanya bawah sama atas. Oke. Masing-masing ini punya orang sales ya ya kan? orang sales untuk ngurusin di
segmentasi bawah. Iya. Ayo, Kakak. Silakan, Kakak. Halo, Kakak. Ee minta waktu 30 detiknya sebentar aja, Kak, di
mall gitu kan. Kadang saya kayak ee bentar, maaf saya buru-buru gitu ya. Ada promo loh, Kak. Cari apa, Kakak? Boleh,
Kakak. Gitu kan. itu mungkin kita tahu bahwa di bawah sering melakukan seperti itu. Di atas jualan Louis Vitong,
Bulgari, jualan brand-brand ternama gitu kan, ibox sekalipun ya mereka seakan-akan duduk manis karena kekuatan
brandnya, karena pengin value-nya ya sales-nya kayaknya enggak ada effort-effort banget gitu ya. Ya udah
orang datang, ya udah gua pengin beli Louis Viton, gua pengin beli ini apa segala macamnya. Akhirnya munculah
keributan perang dagang Amerika Serikat Cina. Oke, viral kemarin Coach nyampai enggak beritanya atau videonya yang
Louis Vitong ternyata harganya sekian. Oh yes. Ditelanjangin. Ada upaya mungkin Amerika Serikat atau
US ini pengin nyikat Cina bahwa atau ini kan lu kan untuk fashion kiblat lu adalah Europe nih, Eropa nih, Prancis
nih. Ah, lu lihat tuh. Ternyata produksiannya, manufacturingnya di Cina harga cuma segini tahu enggak sih?
HPP-nya dijual segini. Ketipu lu. Iya. stres tuh langsung kan akhirnya mau dihancurin segi enggak tahulah tuh
tujuannya apa. Nah, apakah ilmu-ilmu ini juga harus diterapkan ketika segmentasi atas udah kebongkar harganya sekian
akhirnya sekarang orang sales-nya gimana tuh cara jualan Louis Vitong? Oke. Eh, kalau saya ya di orang sales di
level tinggi ya, dia ada produk-produk ber prestige lah. Oke. Saya akan bilang, "Pak
Deri, Pak Deri tanpa lihat viral itu pun Bapak tahulah harga barang ini eh HPP barang
ini pasti jauh di bawah harga jualnya kan. Iya sih. You are not paying for the material right, Pak? Eh, you are paying
for the prestige, right? Pasti you paying for the prest, you're paying for the brand, right? Yeah. H all products,
if you talk about the cost, it is nothing. Ya. You think this handphone is worth 20 million? This handphone is
worth 2 million. Hmm. But you're paying for the brand. You're paying that when you carry it,
people look at you. I mean, the Rolex watch doesn't cost that much, but the prestige.
So, now whatever they say about the cause diutarakan. Yang dari dulu kita sudah tahu kok,
Pak. The quality and the brand and the prestige will never go away. Ah, the cost has always been like that. You know
it. Oh, iya ya. Iya. Istri-istri kita belanja pun kita tahu gila bayar semahal ini padahal harga
produksi enggak seberapa. Kita sudah tahu dari 20 tahun yang lalu, Pak. Tetap kita beli apa pengaruh ini? Dia hanya
utarakan supaya yang tidak tahu jadi tahu kan ya. Tapi Anda di level ini masalah anda dari dulu enggak tahu. Ah
oke. Right. So the value doesn't go away, the prestige doesn't go away. The always been like that. So why? Because
of this Anda ubah. You knew it. Hmm. Iya lagi iya juga ya. Kita dulu tahu
begitu mungkin pasangan kita, keluarga kita beli begitu. Ya Allah kita tahu. Bapak gue aja sering bilang begitu kok.
Ya kan dari zaman dulu kan alah bisa-bisanya itu modalnya sekian. Iya kita tahu kok. Dari SMP gua dicokokin
begituan untuk narasi di keluarga tuh. Ini bukan berita baru nih. Ini bukan berita baru. Ini berita baru. Bukan.
Dari dulu kita sudah tahu. Yang siapapun yang punya akal sehat akan tahu ini barang masa seharga
begini. Ah, kita sudah tahu tapi kita tetap beli kok. Bukan karena bahannya, tapi karena value dan prestige-nya kan.
Heeh. Udah gara-gara ini value prestige turun. Enggak. BMW tetap BMW kok. Hah? Rolls-Royce tetap Rolls-Royce.
Oh, jadi jangan langsung jangan panik dong. Panik orang-orang sales tuh. Aduh, kita gimana nih? Kita gimana nih?
Akhirnya kalau gara-gara ini si orang sales goncang, berarti lu enggak sadar dari dulu yang lu jual tuh merek. Lu
enggak sadar dari dulu lu jual prestige, lu kira dari dulu jual kulit. Hah? Berarti dari dulu lu enggak tahu apa
yang lu jual dong. Ayo. Ditampar orang sales gadungannya. I ya. Iya. Dari dulu kita jual prestige,
dari dulu kita jual brand, bukan jual bahan baku. Iya. Iya. Bahkan orang sales-nya
ngomongin di belakang kali ya. Mungkin ya, mungkin dulunya kan ya. Ya Allah, padahal kita tahu nih secara enggak
langsung secara sadar ya, harga segini-segini, padahal mah segini. Dia sadar dia dia sadar. Bahkan dia bilang,
"Gila ya, orang kaya bego ya." Tapi dia orang kaya bukan bego. Orang kaya bukan beli bahan baku. Orang kaya
beli prestige. El aja belum nyampai otak lu belum nyampai. Berarti dipastikan dia
mundur dong kalau dia reaktif dengan adanya perang dagang Amerika Serikat. Salesnya mundur malah jadi ilmunya malah
jadi mundur. Ya dia jadi minder. Oh jur kita harus justru kita harus menguatkan
menguatkan kita ke find dining bro. Oh, kalau kita ke tepi jalan nasi goreng kan setinggi gunung. Iya. Itu baru makan
tuh. Iya. Kita ke fine dining. Skal dua biji, udang setengah ekor, sayur 3 lembar, dikasih dandan dikit. Satu
piring Rp300.000. Iya. Gila kayak gini gua mana kenyang. Gua makan di tepi jalan Rp50.000 sudah kenyang. Ah,
berarti lu belum nyampai. Lu belum nyampai. Orang di find ini bukan makan kenyang.
ya. Oke. Untuk menghargai klien kalau lu tuh makan ini lu belum nyampai. Iya. Maka like you said the
market yang benar-benar up the market. Up market. Lu mau ngomong apa tetap dia beli kok. Karena dia tahu dari dulu gua
beli prestige tetapi yang di middle itu Ah ah itu yang kemakan karena belum nyampai.
Belum nyampai. Makanya perangnya Amerika sama Cina. Cina kayaknya anteng-anteng aja
apa reaktif ya? Anteng-anteng aja. Anteng-ant emang ya anteng-anteng aja. Emang ada buktinya e presidennya atau
mungkin e juru bicaranya ngomong itu? Ada. Ada ada dua. Satu langsung Presiden Siingping respon kan dia bilang ya
respon dia terhadap ee perang tarif besar dari US ya. Tarif besar dari US. Dia bilang, "Kami ini
samudera." Dia ibaratkan China ini samudera. Kami ini samudera bukan kolam kecil. Kalau kolam kecil diobok-obok
dikit berantakan. Iya. Kami ini samudera. Namanya samudra pasti akan ada badai, pasti akan ada tornado, pasti
akan ada cuaca buruk. Itu namanya samudra. Jadi kami enggak kaget karena kami sudah hadapi ini dan kami sudah
hadapinya sepanjang sejarah kami 5.000 tahun sudah menghadapi dan kami tetap survive.
And we willvive whatever the storm comes, it will survive and the ocean will contin to be the ocean. Keren.
Dengan kata lain, Tiongkok, lu mau obok seperti apa? Tetap Tiongkok. Keren. Dia enggak takut. Dan ada satu ee siapa?
Tingtanknya ya. Dia bilang kan eh US market hanya 15.000% dari ekspor kami. Ya kan? You mau bikin susah kita bisa
cari lu kan. We are we are not afraid of the US. You only 15% the rest of the world is 85%.
Right? We have been around for 5 ini menarik. We have been around for 5000 years and for most of the time the US
was not around yet. Now you want to bully us we will respond. We will continue to live on another 5000 years.
Why? You only 15%. Wah keren. Coba dong videonya dong. Ada dong. Mana dong datanya? Langsung kita cari aja langsung
keyword-nya nih. Wah, AI kita langsung nemu nih videonya nih. Mana nih coba nih. Ah, ini dia. Ini dia. Ini pertama
dari presidennya dulu ada enggak? Bukan. Ah, ini bukan. Iya, ini presidennya dulu. Presiden dulu mana? Ee enaknya
dari presidennya dulu atau dari vice presidennya? Ini boleh. Ini bukan vice presiden sih. Ini dari salah satu
chairman dari e apa ya? Dia punya strategic. Kalau ngurut berarti yang mana dulu? Presidennya dulu. Boleh.
Presiden dulu. Siing ping dulu. Kalau ada bukan ini. Satu lagi coba. Ada satu lagi. Ada enggak? Ee
mana coba? Ada dua video. Heeh. Iya, ada dua video. Ada dua video. Coba-coba ini menarik ya. Maksudnya dengan peperangan
yang terjadi di saat ini antara Amerika, China gitu ya. Ee mereka lagi panas-panasan, kenceng-kencengan banget
ya. Dia enggak takut. Dan dan buat saya ee bukan ini yang kita saksikan karena kita pemain kecil kan ya. siapalah kita
untuk lihat skala seperti ini. Oke. Tapi sekarang kita lihat ee si Chingping baru pergi ke Malaysia kan H kunjungi Kuala
Lumpur ya ee dan dia buka mitra usaha dengan lebih intens dengan Malaysia. Kenapa Malaysia? Karena untuk periode
ini kan Malaysia adalah ketua ASEAN. Jadi melalui Malaysia ini terbuka buat ASEAN semua kan. H dengan krisis lah,
bukan krisislah, ancaman ini Tiongkok bergeser untuk ke ASEAN, ke Afrika dan sebagain negara mungkin ee di Saudi
Arabia dan sebagainya Timur Tengah. Berarti ancaman di US membuka peluang buat kita semua kan? Hm. Yang selama ini
tidak terlalu terbuka. Sekarang presiden yang datang dan bilang welcome H big opportunity.
Justru itu ya. Justru itu. Jadi setiap ancaman itu memaksakan kita lihat ke tempat lain untuk peluang. Itu yang saya
lihat. Setiap ancaman paksa dia meninggalkan US lihat ke tempat lain untuk mengembangkan peluang kan. Iya. I
dan dia sebagai presiden loh tinggalkan peching pergi ke Kuala Lumpur buka hubungan. Nah, kita di sini kalau Anda
pemilik bisnis, lu panik atau lu lihat, oke, karena gua terpaksa keluar dari sini, gua cari di mana nih sekarang?
Mana tahu cari di mana itu buka peluong yang lebih luas. Itu yang saya mau teman-teman belajar bukan ini. Ini kan
satu contoh klasik. Tetapi dia bisa negara sebesar ini aja bisa telan egonya. Udah tinggalkan US. Sekarang
Presiden Tiongkok dalam tanda petik turun ke ASEAN. Iya. Eh, dia mau turun loh dari Asia ke ASEAN ya. Dia kunjungi
Kambodia, dia kunjungi Vietnam, raksaka Tiongkok lalu turun ke negara-negara kecil untuk berjabat
tangan. Yuk, kita berdagang. Heeh. Nah, telan tuh egonya. Iya. I kita sebagai pengusaha kan kita dulu alah cari dong
peluang kecil-kecil. Itu yang saya lihat. Ini keren ini. Keren nih. Jadi di bisnis itu memang ada kurva S ya. Ya
kan? ada curve kayak misalnya udah naik bisa jadi mungkin kita ngelandai lagi kayak huruf S gitu ya. Iya. Dan ini bisa
jadi krisis ini buka peluang untuk the next one kan karena kita terpaksa keluar dari zona nyaman. Coba kita lihat
Bluebird dengan adanya disrupsi sekarang sudah sistemnya online udah enggak bisa lagi orang nyari taksi di pinggir jalan,
nyetopin apa segala macamnya. Akhirnya dia coba, ya sudahlah nih bacaan saya aja nih ya. Ya sudahlah kita telan ego
kita lah. Akhirnya kita gabung sama Gokar misalnya. Betul. meskipun dia udah duluan My Bluebird kan katanya kan. Iya
dan lain sebagainya. Banyak loh yang udah ngerasa power banget nih kita nih rencar mobil-mobil nih. Woh raksasa nih
semua korporasi di Jakarta Jabur Tabek pakai gue rental mobilnya gitu kan. Tapi akhirnya dia ujung-ujungnya juga merapat
lagi. Iya dan survive sampai hari ini. Hm. Nah, ini ni presiden
China 在任何困難和風險面前,腿肚子不會抖, 腰桿子不會彎。 中華民族是下不倒,壓不垮,中國經濟任性強力足
Oh, dia pakai kekuatan dasar ya berarti udah lama ya 5000 tahun itu satu penterjemahan
itu瘋狂之狂風 可以先 Samudra狂咒語. [Musik]
Widih, tenang lagi ngadapinnya ya. Tenang. Iya. Sambil senyum sambil apa? Samudra tetap akan samudra tetap akan
berat samudra. Apa yang bisa kita pelajari dari ee China? Maksudnya kan kemarin juga beberapa postingan video
juga aku lihat ya di coach James gue punya sosial media iya terkait kok trip ke China, belajar di
perusahaan-perusahaan di sana apa segala macamnya. Maksudnya gini, aku juga pengin belajar sebenarnya ya Cina ini
kan pesat ini kayaknya enggak perlu mata terbuka sih, mata tertutup aja kita tahu bahwa Cina tuh udah majunya pesatnya
luar biasa saat ini ya. kayak orang berangkat ke sana banyak influencer Indonesia begitu ke Cina dulu tuh
katanya ini mah udah negara luar angkasa nih i kereta bisa masuk-masuk apartmen, bisa masuk-masuk hotel ini apa ini gitu
kan udah pada begitulah kita tahulah saya pun juga belum ke sana juga sudah tahu bahwa Cina itu segitu majunya
sekarang nah artinya aku sebenarnya pengin dapat bocoran sih kan Coach ini kan kemarin pernah ya ngajak teman-teman
bisnis owner juga belajar gitu kan terus pertama mungkin bisnis owner yang punya perusahaan yang mungkin masih kacamata
kuda yang akhirnya sales-nya bisa mati di tempat gitu gara-gara dengan SOP dan KPI sama OKR-nya yang akhirnya sales
dipaksa untuk jualan tapi gaya lu tuh masih begitu-begitu aja gitu loh. harus dijewer-jewer nih oknum-oknum bisnis
owner nih ya kan ya akhirnya juga siapa tahu mereka bisa mau belajar juga apa segala macamnya kayak seru sekali kenapa
kita harus belajar ke Cina gitu ada apa sian si Coach oke ini ngomong cerita sejarah dikit ya i boleh boleh boleh
boleh boleh boleh boleh ee saya kan dari Singapura dan dari kecil tahun waktu saya SD kelas 1 ya tahun 1968 oke ee
Perdana Menteri Singapura waktu itu Liwanu ya dia sudah punya dia sudah tahulah bahwa Cina ini Tiongkok lah.
Tiongkok ini adalah naga yang sedang tidur. Hm. Sedang tidur. Suatu hari negara naga ini akan bangun dan naga ini
kalau bangun akan menguasai dunia. Oke. Right. Karena kita dan banyak orang bilang, "Wah, hebatnya Tiongkok dalam 25
tahun ini maju pesat." Ya, dia bukan 25 tahun, my friend. Iya. Dia adalah sejarah 5.000 tahun. Hah? Kok bisa? Iya.
Kita lihat kan Tiongkok kan sudah 5.000 tahun. Okey. Okey. Dari zaman Khuhuchuah, dari zaman dari zaman all
the lah and all that, great wall and all that kan that was built Sun dynasty, Laching Dynasty, Tang dynasti, Ming
Dynasti itu ribuan tahun. Dan kalau mereka perang antara sendiri ya perang saudara itu yang digerakkan itu kalau
angkatan laut navynya itu ribuan kapal, puluhan ribu pelaut. Oke. Terus kalau tentara ratusan ribu sekaligus gerak
gitu loh. Oke. Ya. So when you move that kind of tens and thousands of people, number one you have to have a strategy.
Number two, you have to have a system, communication, logistic, administration, everything. And you have to have
philosophy, value. They had that since 5000 years. Hm. Oke. 5000 years semua sudah ada. Dan Tiongkok termasuk salah
satu negara di bumi ini yang enggak pernah dijajah. Hm. He dari dulu enggak pernah di bela-belain. Oke ya. Jadi
5.000 tahun ini utuh ajarannya, utuh filosofinya, utuh bangsanya utuh utuh loh. Oke. Cuma terganggu waktu itu di
Perang Madad ya, Opium War ya, di mana akhirnya Hongkong harus diberikan kepada Inggris 100 tahun, Makau harus berikan
ke Portugis 100 tahun dan sebagainya ya sehingga Tiongkoknya saking malunya dia tutup diri 100 tahun. H 100 tahun dia
tutup diri dengan cultural revolution dan sebagainya dengan teng shoping mereka mulai buka lagi. Oke. So
ibaratnya satu kekuatan dan satu wisdom 5.000 tahun pos 100 tahun sekarang tombol posnya dilepas. W lanjut aja ya.
Enggak ada apa-apa lanjut enggak ada apa-apanya. Jadi semua udah tahu otaknya udah masih bagus kok. Eh oke. The best.
They went to the US and they came back. They all came back. The best brains in the world are there. Okey. Dan ini satu
episod menarik sekali. Tengoping pergi ke Singapura tahun -an. Dia terkesan waktu itu China masih belum majuah ya.
Dia terkesan dengan Singapura satu pulau yang enggak ada apa-apa bisa begitu maju dan sistematis dan sebagainya. Dia dan
sebelum dia naik pesawat kembali ke peching dia tanya Lianyo. Menurut Anda apakah Tiongkok bisa seperti
Singapura? Li Kananyu bilang, "Saya yakin Tiongkok bisa. dan akan lebih cepat dan lebih bagus. Wow. Dan di balik
itu Lianyu punya pemikiran ada lebih dia tulis di bukunya kami-kami ini orang turunan Tionghoa di Indonesia, di
Singapura, di Malaysia, di Thailand, di mana-mana. Kami turunan. Kami adalah turunan anak cucu
dari buronan dari Cina. Hah. Dari Tiongkok. Dulu nenek moyang kita enggak sukses keluar. H. Yang enggak sukses
keluar loh. Ini turunan dari enggak sukses loh. Oke. Berarti ini kita turunan dari KW nih. KW3. Iya. Turunan
dari KW3 bisa bangun kayak gini. Yang asli masih di sana. Wow. Asli masih di sana. Maka kalian akan lebih
cepat dan kelihatan kan apapun mereka fokuskan. Teknologi angkasalah, DNA lah, pengobatanlah, semua AI lah mereka lebih
cepat. Kenapa? Asli di sana. Eh, ini KW3 nih. Oke, turunan dari KW3. Oke, see. So, that's why it is not surprising that
they grow so fast because it's not 25 years, it's a continuation of 5000 years. Ah, oke. So, now that they are
opening up. Maka dari itu kita dari di Singapore dari kecil turunan Tionghoa di Singapura harus punya nama Cina.
Karena jangan sampai suatu hari Tiongkok buka lu turunan Tionghok kulitnya kuning, kulitnya Cina tapi ke sana lu
enggak bisa bahasa Cina enggak lu enggak bisa enggak punya nama Cina memalukan. So we learn Chinese Chinese
names now when open up we are more familiar. Ah because it's a continuation. Nah, maka dari itu saya
udah dari dulu udah tahu this is gonna be big. This is gonna be big. Oke. 10 tahun yang lalu saya waktu sudah lama di
Indonesia ya waktu itu ya saya diundang semena di Singkawang. H. Saya check in lah di hotelnya Swiss Bell di
Singkawang. He. Waktu saya check in serombongan orang Tiongok Tiongkok datang. Oke. Mereka sudah check in. Saya
bilang gila gua di Indonesia 20-an tahun waktu itu. 20-an tahun. Pertama kali gua injak kaki di Singkawang. He. Mereka
dari sononya. He. Dia sudah tahu kota kecil di Singkawang. Di Indonesia ada namanya Singkawang. Dan dia sudah
rangkul pemilik-pemilik toko jualan OPPO. Oh oke. 20 years ago they have come to the
small cities and work with the entrepreneurs there. Sell our OPPO, sell our this, sell our that. We have not
even gone to Singkawang. Hmm. H 20 tahun yang lalu, 10 tahun yang lalu ya. So, begitu sekarang ada peluang saya
bisnisman, kalian harus pergi. Harus pergi. Pergi lihat dan kita ajak mereka ke Alibaba, BYD, Huawei, Bike Dance dan
sebagainya. Bukan untuk kunjungi kantor loh. Entar cuma visit factory doang, bukan. Hah? Terus diajak misalnya di
Alibaba kita duduk di sana serta kunjungi 4 jam empat sesi satu sesi 1 jam diajarkan bagaimana Alibaba
membentukkan tim sales-nya pasukan sales iron arme. Mahal mahal ini ilmunya nih ilmunya dan wih gila ilmunya itu gila
loh. E dan dia ajarkan bagaimana dia rekrut. Saya kasih contoh ya. Ya. Jadi cara mereka rekrut wawancara nih. Oke.
Eh, sebelum dia undang untuk wawancara pun sudah ada filtering system. Dari data mereka, mereka tahu orang
sales, orang seperti apa yang sulit sukses. Dia sudah tahu datanya. Dan ternyata datanya adalah orang sales
kalau kita rekrut ini anak dari kota dibandingkan dengan orang sales yang kita rekrut anak dari petanih itu anak
petani lebih sukses. Ah, kok bisa? Karena dia berjuang, dia siap kerja keras. Dia sudah terbiasa kerja keras.
Karena hidupnya tough, struggling. Ah, kalau bapaknya orang kaya tinggal di kota, bapaknya pejabat, kita enggak mau
rekrut. Kenapa? Daya juangnya kurang. Dia sudah datangnya, maka preference-nya sudah ada. Oke. Terus oke sudah diundang
untuk interview. Mereka akan tanya tiga pertanyaan tiga. Pertanyaan pertama, kenapa kamu mau bergabung di Alibaba?
Oke kalau jawabannya adalah saya mauab bergabung supaya bisa cari nafkah untuk hidupin keluarga saya, anak saya kuliah
dan sebagainya. Orang ini enggak diterima. Tidak diterima kan bagus. Enggak. Cita-citanya terlalu kecil. Wow.
Orang yang mau kerja hanya demi sesuap nasi susah kita push untuk lebih berprestasi.
Oh, karena udah cepat merasa puas. Puas dia aja udah kenyang. Iya. Lu gimana mau push target dua kali lipat? Ngapain gua
udah kenyang? Orang kayak gitu cita-citanya enggak terima. Oke, tanya lagi. Oke, cita-cita ada tiga ya. Apa
cita-cita kamu dari uang atau kalau bukan demi uang demi prestasi atau bukan demi prestasi demi berbakti? Boleh. Oke.
Apa cerita? Oh, saya mau capai uang segini, pendapatan sebegini gede. Oke. Atau saya punya cita-cita jabatan ini,
saya mau berjabat di sini, saya mau keliling dunia boleh. Atau saya rasa saya berguna, bermanfaat, saya mau
boleh. Tapi kalau mau cari kerja di sini demi susok nasi, lu cari tempat lain aja. Cita-cita kurang keren.
Gila, ini baru sedikit loh ilmu yang kita dapetin dari contekannya Coach James gue ini ketika ada bikin trip di
Cina. Nah, ini yang kemarin ini kan makanya aku penasaran nih. Nah, ini akan datang. Ini akan datang. Oh, nanti ya.
Iya, ini akan datang. Saya tahu teman-teman pasti mau buru-buru ikutan nih baru lewat satu pertanyaan sudah
kepukul. Ini berarti cocok banget ya ee koreksi kalau saya salah bisnis owner atau mungkin
orang atau direktur human capital. Cara merekrakut orang apa mungkin orang marketing, orang sales juga itu cocok
juga ya. Cocok juga dan kita di trip kita setiap trip 30-an orang ya itu lintas jenis usaha karena intinya dapat.
Intinya dapat ya tadi contoh rekruting kan pertanyaan pertama, pertanyaan kedua, pertanyaan ketiga, setelah itu
gimana? Bagaimana mereka kembangin mereka? Dan satu hal menarik sekali filosofinya adalah atasan bertanggung
jawab terhadap bawahan. Heh. Dan atasan itu bertanggung jawab terhadap bawahannya. bawahan apa
urusannya kan layarnya terlalu jauh enggak dia bertanggung jawab. Jadi kalau ada seorang sales yang tidak berprestasi
Heeh. yang diwawancara atasannya. Wah. Kenapa lu gagal kembangin anak ini? Padahal lu yang rekrut. Oh keren. Dia
punya cita-cita yang tinggi. Dia sudah memenuhi syarat. Kenapa di bawah dulu dia enggak berkembang? Yang ditanya
atasannya bukan bawahannya. Cita-citanya dia sudah punya tinggi. Nah, maka atasan habis-habisan bertanggung jawab atas
prestasi anak buahnya. Karena apa? Kalau anak buahnya goblok, dia yang digantung. Uh, bukan anak buahnya. Justru namanya
anak buah dititip ke bawah Anda untuk kembangin. Dia gagal berarti lu yang gagal dong.
Keren enggak? Iya, keren lagi. Nah, gitu yang kita belajar. Teman-teman yang buru-buru ngeklik di bawah ya, di
deskripsi sebenarnya udah gua sematin nih linknya untuk daftar buat e China Trip. Yes. Ya, sebenarnya saya jadi
kepikiran nih, langsung masukin aja ya, Inong ke bawah ya. Ini untuk pendaftarannya apa segala macam kalau
mau ikutan bareng sama Coach banyak yang mereka belajar rata-rata. Oh, banyak PR-nya pulang dari. Nah, ini kita ke
Alibaba lagi seharian kita ke Bosom Management Institute ya. Ini adalah institut khusus nomor tiga terbesar di
China. Ee dia kembangin CEO bagaimana scale Up Your Business. kita kunjungi sana dia ajarkan kami sedikit bagaimana
scale up your business dan kita khusus di Bos Institute of Management itu ada business matching. Jadi
pengusaha-pengusaha kita akan ketemu dengan alumni-alumni mereka pengusaha dan mana tahu bisa ajak kerja sama. Oh
bisnis matching-nya ada di sana. Oke. Kalau kerja sama dapat relasi orang-orang di atau perusahaan China mah
saya mau banget orang China sekarang kita lagi ekorin nih, lagi kita ngikutin gimana caranya berkembang di China kan
bisnisnya saya juga mau tapi itu di bulan Juni kan 2 bulan sekali ya Coach James ke sana ya. I trip ini adalah
bulan Juni tanggal 2 sampai tanggal 6 Juni 5 hari 4 malam. Seru banget. Wah seru lagi. Nah ini Elise El. Heeh. Ini
adalah bisnis e fashion. Oke. Dan mereka sudah global expansion. fashion ya. Mereka punya toko-toko outlet. Oke. Nah,
kita mau kunjungi sana untuk dua beapa tujuan. Satu, kita mau tahu nih ee di mana-mana toko fashion itu mati karena
jualan online. Iya. Kok lu bisa tambah gede? Caranya gimana ya? Enggak tahu. Mau
belajar. Oh, gitu. Enggak tahu. Oke. Yang sebelum-sebelumnya pernah didapati apa lagi? Yang sebelumnya kita kunjungi
ke BYD. Eh, apa yang kita bisa pelajari dari sana? Belajar dari BYD. Kita tanya
kepada mereka. Dia kan cerita tentang BYD ya. Saya tanya ee ke lecturernya, "Pak, you sudah ceritakan semua tentang
BYD. Tolong kasih tahu saya apa yang bakalan buat BYD bangkrut." Oke, what's gonna be a threat
to BYD in the future? Dia bilang, "Dal sampai 20 tahun ke depan, tidak ada tanda-tanda apapun yang bisa mensulitkan
BYD." Wow. Saya tanya, "Kenapa?" Karena kita bukan hanya fokus ke
manufacturing baterai dan mobil. He. Dari hulu sampai hilir, semua bagian dari bisnis dari
hulu sampai hilir sudah milik kita. Uh apa aja emang contohnya? Nah bikin baterai kan perlu tambangan. Dia punya
pertambangan, Bro. Unikel. Unikel. Dia sudah punya. Mau apapun bahan bakunya sudah punya kita seluruh dunia. Kita
sudah soing semua. Jadi dunia mau naik harga, turun harga ini semua milik kita nih. I dikontrol sama itu. Ini milik
kita. Maka US tarif dia enggak takut. Enggak takut. Ini semua milik kita. US tarif terhadap barang kita masuk ke sana
kan. Iya. Tapi barang-barang bahan baku semua kan bukan dari US. Dari dari negara-nara sahabat. Ee dan itu semua
punya kita. Kita enggak terpen kecuali ya barang-barang yang harus kita ekspor ke US baru kenal lah. Iya. I 85% dunia
masih utuh kok. Gila. Gila gila guys. Lu nangkap enggak sih? Maksudnya tadi barusan Coach James Gui ini coba saya
coba implementasikan ya. Iya. Lu trip ke sana mah bisa-bisa aja ya kan lu belajar okelah lu mau pakai program ini, kampus
ini, kampus itu gitu. Banyak penawaran untuk China Trip. Yes. Oke. Ya kan lu kunjungan ini apa segala macamnya. Tapi
sadar enggak mau enggak gua ajak untuk mengeksploitasi otak promptingnya Coach
James? Ngerti enggak maksudnya? Dengan pertanyaan-pertanyaan yang sadis akan keluar jawaban-jawaban yang sadis.
Lihat tadi simbang enggak teman-teman dengan Coach nyampein pertanyaan tajam. Iya. E kapan atau gimana caranya bikin
BD bangkrut dan apa yang membuat lu bangkrut? Itu kan pertanyaan sadis ya menurut saya ya. Kalau cuma nanya udah
berapa lama tanpa mau ngerasa hormat ya. Saya juga pun betul saya mungkin belum nyampai China trip gitu ya. Tapi kan
trip-trip yang lain sudah pernah saya ikutin ya. Ya, saya bilangnya oknum lah. Lihat nih, Guys. Dia ini sejarahnya
sejarah sejarah sejarah visit. Wah, keren ya. Iya nih kita omsetnya sekian. Iya kerennya pulang-pulang cuma
kamu dapat apa aja? Wah, kerenlah dia udah maju. Terus gimana cara diimplementasin ke bisnis kita? Enggak
tahu. Itu dia. Kalau mau gitu-gitu jujur YouTube banyak kok. Lu mau cari sejarah BYD banyak, sejarah pemilik BYD pun
banyak. Tapi otaknya itu loh yang kita asah. Gila promptingnya coach ini nanyanya ya kan kita tinggal ikut aja
udah ngebuntutin kan berarti Anda di sini yang akan ngeladit ya saya akan ngelit e bukan tu leadernya tapi saya le
di kontennya ah itu itu saya di kontennya saya akan tanya saya akan dan di setiap sesi setelah sebelum kita naik
bu saya akan summary lesson apa yang kita bel apa yang saya belajar apa yang saya belajar dan saya akan trigger
teman-teman PR malam ini PR itu malam ini mikir biar malam ini bikin begini begini begini ini. Oke, mikirnya begini.
Nanti apa yang ada di kebisnis kita nantinya? Gimana cara mengaplikasikannya? Dan ada juga nanti
yang nanya-nanya ke mereka-mereka yang akan menjadi pemandu saat di perusahaan-perusahaan tersebut ya.
Misalnya ke Alibaba berarti PCIC-nya juga Anda ngobrol juga sama PIC-nya, tanya secara tajam terus bantu ke bisnis
owner yang ikutan trip ini. Terus dia catat kekurangan kita apa, terus gimana nih, Coach? Sudah dapat ilmu dari orang
yang di sana nanya juga dapat ilmu dari saya lagi. Iya, saya sumberikan. Dan untuk besok ee teman-teman, besok
topiknya bakalan bahas ini ya. Karena saya sudah tahu apa yang mereka akan bahas. Saya yang saya yang ACC apa yang
mereka mau bahas di sesi pembelajarannya. So, teman-teman besok topiknya begini ya. Kita akan perhatikan
hal-hal seperti ini. Saya juga enggak tahu apa yang dia ngomong tapi intinya begini ya. Teman-teman, catat. Ask as
many questions as possible ya. Saya juga akan bantu tanya nanti saya akan cari insight-nya. Kita exchange insight-nya
deh. Eh, ikut yuk. Ada di bawah tuh kalau mau daftar. Yuk, ramai-ramai yuk. Ini dibuat berapa kali? Nanti coba kalau
saya ada waktu saya ikut juga ya. Boleh ya Coach ya. Ini trip keempat. Ini sudah trip keempat ya. Nanti akan ada trip
lagi dan trip lagi setiap 2 bulan sekaliah. Ada alumni atau testimoni yang bisa kita dengar? Banyak banget
testimoninya. Banyak apa yang katanya ceritain secara singkat aja. Nanti kalau ada nanti kita munculin aja beberapa
narasinya. Misalnya kayak before after-nya gitu setelah semenjak dia ikut misalnya. Ah ini salah satunya siapa
beliau? Yes. Oke. Tuh. Kenapa begitu banyak pengusaha muda sampai ikut? I coach J ini beliau sampai ajak tiga
orangnya ikut, empat orang ikut. Presiden Director PT Cipta Mandiri Wirasakti. Iya, Pak Mario nih. Wow. Apa
industri beliau? Beliau industrinya ada beberapa jenis usahanya. Antara lain kalau saya tidak salah ya, kalau saya
tidak salah ada mining juga atau dia ada manufacturing juga? Mining-nya apa? I don't know. I forgot. I forgot. Ada
manufacturing juga. Wih dah. dan yang datang adalah e sales leadernya, yang datang adalah e HR-nya juga datang. Jadi
dia bisa ngirim jadi bisnis ownernya sekarang lagi nonton atau mungkin lu punya rekanan atau punya partners atau
punya saudara, lu share deh video ini deh. Bilang aja suruh nonton di menit kesekian enggak apa-apa enggak usah
nonton dari awal sampai akhir. Menit sekian lihat apa yang didapat ketika China trip bareng sama Coach James GU.
Iya. Jadi dia mining aja belajar ya. Dia ngirim sales-nya, ngirim apanya segala macam ya. Atau bareng sales leadernya.
Sales bareng. Bareng. Oh, supaya bisa. Nah, ini colek nih. Pulang PR kamu ini. Colek nih. Pulang PR kamu nih. Iya, iya.
Iya, iya. Wih, ngeri. Berapa hari tadi? E, setiap setiap jamnya setiap harinya tuh berapa jam? Ee setiap hari
belajarnya 4 sampai 5 jam. I 4 sampai 5 jam. Oke. Habis itu ada waktu untuk sharing-sharing sama Anda? Ada. Ada.
Setiap sesi after every session kita sharing sebelum masuk ke sesi berikutnya. Berapa seats setiap
berangkat? 30-an lah. Maksimum 40 trip sebelumnya. Trip ini 40-an 14. Oh iya. Iya. Banyak loh itu. Termasuk banyak
untuk kayak sharing begini karena biar kondusif ya. Iya. Kondusif. Iya. Wah nanti ada lagi next-nya bulan eh tanggal
berapa nih? Cek aja di bawah tuh udah kita bantu. Ada di keterangannya di bawah formatnya. Kalau Anda mau
postingannya dari Instagram lu tinggal klik aja ikutin format yang ada di bawah. Nah ini ya. Jadi 5 hari 4 malam
tanggal 2 sampai 6 Juni. Empat empat ee institusi ya. Ee yang lain setengah hari setengah hari setengah hari. Alibaba
full day. Alibaba full day. Nah, yang CCI Bioss ini adalah manufacturer OEM lah. E
maklon lah. E oh e cosmetics dan skincare. Wah, berarti banyak nih brand-brand owner skincare nih ikutan
nih. Jadi e coba saya coba rekap ya. Alibaba kita sudah tahu semua lah ya. Ini e-commerce terbesar di dunia gitu
ya. Ada Bosem. Bosem Institute of Management. Bos. Iya. Terus LAC. LAC ini fashion. Fashion. Jadi ada industrinya,
ada marketplace ya itu bisnis owner itu udah Alibaba sudah merangkum semu lah. Misalnya kita harus belajar gimana cara
fenomenal bisnis online apa segala macam dan dia tidak ajar digital marketing, dia ajar human capital management. Oh.
Nah, dia ajar misalnya kan bagaimana dia bangun team sales-nya, bagaimana filosofi managemennya, cara follow up
begitu ada yang ngemasukin keranjang atau habis beli kan itu kan kadang kita terima chat ya. admin-admin juga bisa di
di di dikuasai ilmunya seperti itu ya. Dan salah satu filosofi Alibaba adalah dia cerita tidak you know. Semua
keputusan yang dibuat di Alibaba adalah berdasarkan data. Enggak pakai feeling, enggak pakai
subjektivitas. Meskipun ada yang ngomong saya lupa Jeff Bezos atau apa gitu, katanya semua keputusan yang dilakuin
adalah feeling bukan data. Insting. Eh, insting ya. Instinct based on data kan. Eh, iya juga sih. Iya sih. Ins besok
datang kalau sama babi buta hoki-hokian. Oke. Iya kan? Sama kosmetik ya. Kosmetik. Kosmetik ini dia OEM maklon
dan juga bisa berikan konsultancy kepada orang-orang yang mau bikin brand sendiri. Dia ajar bagaimana
packaging-nya, marketingnya, dan sebagainya. Itu akan kita belajar. Oh, gila. Eh, semuanya lu lihat aja
detailnya ya. Ini saya coba e tampilkan di bawah. Silakan lu mau tahu lebih lanjut ada details-nya di situ semua ya.
Siap. Nanti kita ikut ya. Seru seru ikut ya. Ikut teman-teman ikut. Bagus ya per 2 bulan sekali loh. Jadi kalau dilewatin
sini lu harus e nunggu 2 bulan berikutnya lagi. Yes. Dan ee tadi testimoni rata-rata semua bilang Pak
James H pulang PR-nya banyak banget. Wah lu itu yang saya suka. Kalau pulang enggak ada PR gua gagal. Apa coba contoh
yang pernah didapat sama mereka-mereka bisnis? contoh kasus aja yang akhirnya e aha momen gitu lah. Iya gua udah jalan 5
tahun 10 tahun ternyata gua enggak ngelakuin ini nih. Apa contoh? Salah satu benar dari rekrutmennya. Ahaham
momennya adalah saya harus buat rekrutmen saya lebih sistematis. Kita di Indonesia yang
penting dia mau kerja aja kita bahagia banget. Wah sana seleksi. Oke. Nah terang orang berbondong-bondong mau
kerja di Alibaba. Iya. Apa yang buat orang enggak mau kerja di perusahaan saya sampai harus bersyukur kalau orang
mau kerja di tempat saya? Berarti ada yang salah dong dalam image saya, dalam branding saya, membrand perusahaan
sampai orang mau kerja atau orang tidak bekerja di perusahaan saya. Dapat itu, itu aja sudah PR tuh. Iya. Ya, ya, ya,
ya. Macam-macam itu. Macam-macam. Dahsyat gila. Kalau sebelum ke China di seminar di Indonesia di Jakarta ada
juga, Coach? Ada. Sampai sekarang masih ada. Sampai sekarang masih ada. Nanti bulan Mei tanggal 14 Mei ada seminar
sehari tentang how to be an inspiring leader in challenging times. Kita akan bahas tentang perang tarif ini sebagai
leader di Indonesia. Apa yang harus Anda lakukan? Iya, leader harus tahu nih tentang perang tarif nih ya.
Jangan-jangan salah langkah apakah kita main diskon-diskon aja belum tentu. Jangan-jangan ya. Ya. Contoh yang tadi
ee pidato dari Presiden ee Sising Ping ya. Saya ambil contohnya ee dia dihajar oleh US tapi seorang presiden tampil dan
bilang, "Kami samudera besar." Samudera itu biasa dengan badai. Itu leadership loh. Itu itu seorang
pemimpin yang satu menenangkan rakyat. Iya. Kita enggak akan apa-apa. Tenang aja loh. Oke. Kedua, pasar kita masih
luas. Ketiga, saya tampil. Leader tampil. Wih. Nah, dengan ketenangan, betul, dengan wajah yang agak sinis.
Heeh. Kita enggak takut. Nah, itu beri kekuatan loh kepada rakyat. Bangga loh. Gila, Presiden gua berani hadapi US
dengan kata-kata kayak gini. That's leadership. Oh, jadi saya enggak lihat ya dia gedah, dia Tiongkok lah, bedah.
Tetapi dia tampil. I dia tampil dan dia berkenan turun ke negara ASEAN rangkul.
Iya. negara besar itu. Iya. The number one leader if you can say now. And he comes down to ASEAN. See, that's
leadership. I'm not just talking. I'm doing something for us. It satu contoh. Mahal. I boleh dong
ikutan juga. Kalau di bawah tuh sebenarnya udah kita siapin dua ya, Teman-teman ya. Cek aja di bawah. Ada
yang buat China Trip, ada juga yang seminar di bulan Mei ya berarti ya. Bulan Mei tanggal 14 Mei itu di untuk
leadership tuh ya. Ya, cocok nih karena banyak pengusaha atau bisnis owner yang sekarang lagi andc. Iya, wait andc
penting, gelisah, galau ya. I tetapi justru nanti di seminarnya saya akan kasih lihat Anda peluang-peluangnya di
mana. Ah, bukan hanya tenang tapi peluang ya kan. Dia ada peluang tuh 15% ditolak kita masih ada 85%. Yuk, kita
kembangin 85% karena kita terpaksa keluar dari 15% itu enak kok. Iya, lebih banyak ya justru ya.
tadi di awal obrolan kita di detik pertama itu aja coach sudah ngasih semangat kita secara mindset. Semua juga
ngisi seminar tapi bedanya kenapa saya juga panggil beliau dua kali gitu ya berkali-kali dalam artian karena
mindsetnya ini yang akhirnya ngebuka kita nih. Oh iya ya hal kecil yang sebenarnya kita enggak ngelihat atau
mungkin hal besar yang belum nampak gitu ya ya. Oh iya ya tadi pertama ada beritanya 41%. Kenapa lu enggak ngelihat
yang 59%-nya sih? Iya juga ya kita sibuk nih 40% 1% angkanya besar nih gitu ya. Iya. Ah, tapi kan itu kan minoritasnya
dibanding mayoritas 59% ya kayak tadi 15% gitu. Ancaman ada 85%-nya. Iya. Wah, selalu ada peluang. Selalu ada peluang.
Lihatlah dari peluang. Jadi e nanti kita akan bahas juga don't focus on what's not possible. Hm.
Focus on what is possible. Oh, iya. Pasti banyak yang possible. Masih banyak yang possible. Kan ini enggak mungkin
imbang dalam artian kalau ada yang minoritas pasti ada yang mayoritas. Ada yang mayoritas, ada yang minoritas. He.
Kita selalu lihat yang peluang yang sisinya lainnya aja, paradoknya aja berarti ya. Iya. Ancamannya kita lihat
ancamannya kita khawatir tentang ancamannya padahal ada peluang kan. Ah. Nah, kalau kita
memimpin tim kita menuju ke peluang kita leader kan. Iya. Kalau kita terpukul oleh ancaman, kita kan victim. Iya.
Dahsyat. Yuk langsung daftar di bawah tuh ada tuh. Ya, Coach, ada yang mau ditambahin nih mengenai ini. Saya juga
mau buru-buru. Ay. Seru ya. Seru ya. Banyaklah teman-teman. Banyak sekali ya. Hopefully kita bisa ketemu di kesempatan
yang lain. Kita ngobrol-ngobrol lagi ya. Banyak sekali. But if you can make it to the China trip, ikut saya. Ini bagus
banget. Seriously bagus banget. Oh cakep. Apalagi jewer-jewerin oknum bos yang masih terkungkung di zona. Yes,
yes, yes. Ini yang saya mau mau kasih tahu. Kalau bos sudah sadar dan bos sudah bergerak, semua bergerak loh.
Peluang itu terbuka besar loh. Nah, banyak perusahaan struggling, termasuk orang sales-nya struggling karena bosnya
belum berubah. Hm. Bosnya belum berubah. Contoh kayak BYD ya, ceritanya adalah BYD selama itu bosnya pemilik BYD bilang
ee perusahaan made in China harus didesign oleh orang dari China. Jadi desain dari China waktu itu masih
kurang. Lempar ke pasar enggak ada yang berminat. Pamerannya zero order. Oke. Setelah itu dia pikir kenapa mobil yang
made in China harus didesain oleh China? Orang enggak mau tahu siapa desainernya yang penting mobilnya cakep. Iya. Jadi
dia undanglah hire lah professional designer dari Porsche kalau enggak salah. Akhirnya desainnya keren banget.
Nah, kita lihat itu sejarah. Tapi tadi mindsetnya begitu pemilik ubah mindset. Kenapa harus ini? Kenapa tidak? Itu
semua terbuka lebar. Dan itu saya share ke teman-teman yang hadir. Apa mindset yang kamu punya selama ini yang justru
menghambat peluang di perusahaan kamu, di bisnis kamu? Apa mindset yang harus kamu geser dengan geseran mindset kamu
ini? Semua terbuka lebar. Hm. Kadang-kadang perusahaannya lagi struggling karena bosnya otaknya enggak
mau berubah sih. Coach, terima kasih. Thank you, Bro. Nanti kita ikut yang seminar dan juga
China trip ya bareng sama gua juga teman-teman semua. detailnya ada di bawah kita kasih solusi. T
Heads up!
This summary and transcript were automatically generated using AI with the Free YouTube Transcript Summary Tool by LunaNotes.
Generate a summary for freeRelated Summaries

Unlocking Business Growth: Mastering AI Strategies for 2025
In this comprehensive video, discover how to effectively leverage AI, particularly ChatGPT, to enhance your business operations and marketing strategies. Learn about common pitfalls in AI content creation, the importance of authenticity, and actionable prompts to generate engaging content that resonates with your audience.

The Future of Business: Leveraging Autonomous AI Agents
Discover how autonomous AI agents can transform the way businesses operate and increase efficiency.

Unlocking the GPT Store: A Beginner's Guide to Creating AI Agents and Making Money
In this comprehensive guide, Liam Otley introduces the newly launched GPT Store, drawing parallels to the early days of the App Store. He shares essential skills and strategies for creating valuable GPTs, emphasizing the importance of unique offerings and effective marketing to stand out in a competitive landscape.

掌握ChatGPT与Google Bard的提示语技巧
在本期视频中,杰夫分享了如何通过六个基本元素来构建有效的提示语,以便快速生成高质量的AI回答。了解任务、语境、示范、人设、格式和语气的运用,将帮助你更好地利用ChatGPT和Google Bard。

A Step-by-Step Roadmap to Mastering AI: From Beginner to Confident User
This video provides a comprehensive roadmap for anyone looking to start their AI journey, emphasizing the importance of understanding core concepts before diving into tools. It offers practical tips on building an AI learning system, developing critical thinking skills, and strategically selecting AI tools to enhance productivity.
Most Viewed Summaries

Mastering Inpainting with Stable Diffusion: Fix Mistakes and Enhance Your Images
Learn to fix mistakes and enhance images with Stable Diffusion's inpainting features effectively.

A Comprehensive Guide to Using Stable Diffusion Forge UI
Explore the Stable Diffusion Forge UI, customizable settings, models, and more to enhance your image generation experience.

How to Use ChatGPT to Summarize YouTube Videos Efficiently
Learn how to summarize YouTube videos with ChatGPT in just a few simple steps.

Ultimate Guide to Installing Forge UI and Flowing with Flux Models
Learn how to install Forge UI and explore various Flux models efficiently in this detailed guide.

Pamaraan at Patakarang Kolonyal ng mga Espanyol sa Pilipinas
Tuklasin ang mga pamamaraan at patakarang kolonyal ng mga Espanyol sa Pilipinas at ang mga epekto nito sa mga Pilipino.